Menurut penulis, filsafat
merupakan hasil perenungan yang dalam tentang suatu hal yang sudah diketahui
maupun yang akan dicari tahu. Dengan kebebasan berpikir, menimbulkan banyak
sekali hasil pemikiran manusia yang tersebar diseluruh penjuru dunia. Berpikir tidak
bisa dibatasi oleh siapapun. Berpikir merupakan proses yang tak terbatas yang
tidak ada pelanggaran apapun atasnya.
Lingkungan manapun
dapat dijadikan inspirasi untuk mengembangkan proses berpikir. Tuhan
menciptakan alam untuk dipelajari oleh akal bagaimana dan untuk apa ia
diciptakan, seperti apa wujudnya, dan bagaimana cara pelestariannya.
Hubungan filsafat dan
ilmu
Handerson, memberikan
gambaran hubungan (dalam hal ini perbedaan ) antara filsafat dan ilmu sebagai
berikut :
Ilmu (Science)
1. Anak filsafat
2.Analitis; memeriksa semua gejala
melalui unsur terkecilnya untuk memperoleh gambaran senyatanya menurut
bagiannya.
3. Menekankan fakta-fakta untuk
melukiskan objeknya; netral dan mengabstrakkan faktor keinginan dan penilaian
manusia.
4. Memulai sesuatu dengan memakai
asumsi-asumsi
5. Menggunakan metode eksperimen yang
terkontrol sebagai cara kerja dan sifat terpenting; menguji sesuatu dengan
menggunakan penginderaan.
Filsafat
1. Induk ilmu
2. Sinoptis; memandang dunia dan alam
semesta sebagai keseluruhan, untuk dapat menerangkannya, menafsirkannya, dan
memahaminya.
3. Bukan saja menekankan keadaan sebenarnya
dari obyek, melainkan juga bagaimana seharusnya obyek itu. Manusia dan nilai
merupakan faktor penting.
4. Memeriksa dan meragukan segala
asumsi-asumsi.
5. Menggunakan semua penemuan ilmu
pengetahuan; menguji sesuatu berdasarkan dengan memakai pikiran.
Semua ilmu sudah
dibicarakan dalam filsafat. Bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari
filsafat, berarti ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Misalnya matematika,
astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi.
Ilmu bersifat
analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan
sebagai objek formalnya. Sedangkan filsafat belajar dari ilmu pengetahuan
dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan
mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.
Ilmu bersifat
deskriptif tentang obyeknya agar dapat menemukan fakta-fakta, teknik-teknik dan
alat-alat. Filsafat tidak hanya melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia
untuk mengambil putusan-putusan tentang tujuan, nilai-nilai dantentang apa-apayang
harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral, karena faktor-faktor subyektif
memegang peranan yang penting dalam berfilsafat.
Ilmu mulai dengan
asumsi-asumsi. Filsafat juga mempunyai asumsi-asumsi dan menyelidikinya atau
merenungkannya karena ia meragukan terhadap asumsi tersebut.
Ilmu pengetahuan
menggunakan eksprementasi terkontrol sebagai metode yang khas. Verifikasi
terhadap teori dilakukan dengan jalan mengujinya dalam praktek berdasarkan
penginderaan. Sedangkan filsafat menggunakan hasil-hasil ilmu pengetahuan .
verifikasi dilakukan filsafat dengan melalui akal pikiran yang didasarkan
kepada semua pengalaman insan, sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah
masalah-masalah ynag mungkin tidak dapat dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu.
Disamping beberapa
perbedaan di atas, ada beberapa titik pertemuan antara filsafat dan ilmu, yaitu
:
1. Banyak ahli filsafat yang termasyhur,
telah memberikan sumbangannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya
Leibniz menemukan “Diferensial Kalkulus”, White-head dan Bertrand Russel dengan
teori matematikanya yang terkenal
2. Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya
menggunakan metode-metode reflective thinking di dalam menghadapinfakta-fakta
dunia dan hidup ini.
.Filsafat dan ilmu keduanya menunjukkan
sikap kritis dan terbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah
terhadap kebenaran
4. Keduanya tertarik terhadap pengetahuan
yang terorganisir dan tersusun secara sitematis.
5. Ilmu memberi filsafat sjumlah
bahan-bahan deskriptif faktual seta essensial bagi pemikiran filsafat.
6. Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan
menghilangkan sejumlah ide-ide yag bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah.
7. Filsafat merangkum pengetahuan yang
terpototng-potong yang menjadikan bermacam-macam ilmu dan berbeda-beda, dan menyusun
bahan-bahan tersebut ke dalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang
lebih menyeluruh dan terpadu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar