Minggu, 20 November 2016

Hubungan filsafat dan ilmu

Menurut penulis, filsafat merupakan hasil perenungan yang dalam tentang suatu hal yang sudah diketahui maupun yang akan dicari tahu. Dengan kebebasan berpikir, menimbulkan banyak sekali hasil pemikiran manusia yang tersebar diseluruh penjuru dunia. Berpikir tidak bisa dibatasi oleh siapapun. Berpikir merupakan proses yang tak terbatas yang tidak ada pelanggaran apapun atasnya.
Lingkungan manapun dapat dijadikan inspirasi untuk mengembangkan proses berpikir. Tuhan menciptakan alam untuk dipelajari oleh akal bagaimana dan untuk apa ia diciptakan, seperti apa wujudnya, dan bagaimana cara pelestariannya.

Hubungan filsafat dan ilmu

Handerson, memberikan gambaran hubungan (dalam hal ini perbedaan ) antara filsafat dan ilmu sebagai berikut :

Ilmu (Science)

1. Anak filsafat
2.Analitis; memeriksa semua gejala melalui unsur terkecilnya untuk memperoleh gambaran senyatanya menurut bagiannya.
3. Menekankan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya; netral dan mengabstrakkan faktor keinginan dan penilaian manusia.
4. Memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi
5. Menggunakan metode eksperimen yang terkontrol sebagai cara kerja dan sifat terpenting; menguji sesuatu dengan menggunakan penginderaan.

Filsafat

1. Induk ilmu
2. Sinoptis; memandang dunia dan alam semesta sebagai keseluruhan, untuk dapat menerangkannya, menafsirkannya, dan memahaminya.
3. Bukan saja menekankan keadaan sebenarnya dari obyek, melainkan juga bagaimana seharusnya obyek itu. Manusia dan nilai merupakan faktor penting.
4. Memeriksa dan meragukan segala asumsi-asumsi.
5. Menggunakan semua penemuan ilmu pengetahuan; menguji sesuatu berdasarkan dengan memakai pikiran.

Semua ilmu sudah dibicarakan dalam filsafat. Bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Misalnya matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi.

Ilmu bersifat analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai objek formalnya. Sedangkan filsafat belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.

Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat menemukan fakta-fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat tidak hanya melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil putusan-putusan tentang tujuan, nilai-nilai dantentang apa-apayang harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral, karena faktor-faktor subyektif memegang peranan yang penting dalam berfilsafat.

Ilmu mulai dengan asumsi-asumsi. Filsafat juga mempunyai asumsi-asumsi dan menyelidikinya atau merenungkannya karena ia meragukan terhadap asumsi tersebut.
Ilmu pengetahuan menggunakan eksprementasi terkontrol sebagai metode yang khas. Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan mengujinya dalam praktek berdasarkan penginderaan. Sedangkan filsafat menggunakan hasil-hasil ilmu pengetahuan . verifikasi dilakukan filsafat dengan melalui akal pikiran yang didasarkan kepada semua pengalaman insan, sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah masalah-masalah ynag mungkin tidak dapat dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu.

Disamping beberapa perbedaan di atas, ada beberapa titik pertemuan antara filsafat dan ilmu, yaitu :

1. Banyak ahli filsafat yang termasyhur, telah memberikan sumbangannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya Leibniz menemukan “Diferensial Kalkulus”, White-head dan Bertrand Russel dengan teori matematikanya yang terkenal
2. Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya menggunakan metode-metode reflective thinking di dalam menghadapinfakta-fakta dunia dan  hidup ini.
  .Filsafat dan ilmu keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenaran
4.  Keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara sitematis.
5.  Ilmu memberi filsafat sjumlah bahan-bahan deskriptif faktual seta essensial bagi pemikiran filsafat.
6.  Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yag bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah.
7. Filsafat merangkum pengetahuan yang terpototng-potong yang menjadikan bermacam-macam ilmu dan berbeda-beda, dan menyusun bahan-bahan tersebut ke dalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih menyeluruh dan terpadu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar