Rabu, 30 November 2016

Metafisika



Istilah ini juga berasal dari Yunani yaitu kata metaphysika yang artinya "setelah fisika". Cabang filsafat ini diperkenalkan oleh Andronikos dan Rhodes dari kumpulan buku-buku yang ditulis oleh Aristoteles tentang hakikat benda-benda yang kita lihat pada dunia nyata ini. Oleh Andronikos kumpulan tulisan itu ditempatkan setelah kumpulan tulisan tentang fisika. Metafisika dibagi dalam metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum juga sering disebut ontologi. Secara umum dapat dikatakan bahwa metafisika adalah cabang atau bagian filsafat yang membahas seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada secara komprehensif.

Koestenbaum (1968) mendefinisikan metafisika sebagai studi mengenai karakteristik-karakteristik yang sangat umum dan paling dasar dari kenyataan yang sebenarnya (ultimate reality). Metafisika menguji aspek-aspek kenyataan seperti ruang dan waktu, kesadaran, jiwa dan materi, ada (being), eksistensi, perubahan, substansi dan sifat, aktual dan potensial, dan lain sebagainya.

Metafisika pada asasnya meneliti perbedaan antara penampakam (appereance) dan kenyataan (reality). Ada sejumlah aliran yang mencoba mengungkap hakikat kenyataan dibalik penampakan tersebut. Misalnya aliran naturalism dan materialism percaya bahwa kenyataan paling dasar pada prinsipnya sama dengan peristiwa material dan natural.

Sejak zaman Ynani kuno sebagian besar filsafat diwarnai oleh pemikiran-pemikiran metafisik, kendatip cukup banyak juga filsuf yang meragukan dan menolak meetafisika. Para filsuf yang menolak metafisika beralasan bahwa metafisika tidak mungkin karena melampaui batas-batas kemampuan indera untuk membuktikan kebenarn-kebenarannya. Kebenaran0kebanaran yang dikemukakan oleh metafisika terlalu luas dan spekulatif, sehingga tidak dapat dibuktikan dan diukur kebenarnnya. Dalam perkembangannya, metafisika kemudian dibagi lagi menjadi tiga sub cabang, yaitu :

1.      Ontology, mengkaji persoalan-persoalan tentang ada (dan tiada)
2.      Kosmologi, mengkaji persoalan-persoalan tentang alam semesta, asal-usul, dan unsur-unsur yang membentuk alam semesta
3.      Humanologi, mengkaji persoalan-persoalan tentang hakikat manusia, hubungan antara jiwa dan tubuh, kebebasan dan keterbatasan manusia.
4.      Teologi, mengkaji persoalan-persoalan tentang Tuhan/agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar