Istilah ini
juga berasal dari Yunani yaitu kata metaphysika yang artinya "setelah
fisika". Cabang filsafat ini diperkenalkan oleh Andronikos dan Rhodes dari
kumpulan buku-buku yang ditulis oleh Aristoteles tentang hakikat benda-benda
yang kita lihat pada dunia nyata ini. Oleh Andronikos kumpulan tulisan itu
ditempatkan setelah kumpulan tulisan tentang fisika. Metafisika dibagi dalam
metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum juga sering disebut
ontologi. Secara umum dapat dikatakan bahwa metafisika adalah cabang atau
bagian filsafat yang membahas seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada
secara komprehensif.
Koestenbaum
(1968) mendefinisikan metafisika sebagai studi mengenai
karakteristik-karakteristik yang sangat umum dan paling dasar dari kenyataan
yang sebenarnya (ultimate reality). Metafisika menguji aspek-aspek kenyataan
seperti ruang dan waktu, kesadaran, jiwa dan materi, ada (being), eksistensi,
perubahan, substansi dan sifat, aktual dan potensial, dan lain sebagainya.
Metafisika
pada asasnya meneliti perbedaan antara penampakam (appereance) dan kenyataan
(reality). Ada sejumlah aliran yang mencoba mengungkap hakikat kenyataan
dibalik penampakan tersebut. Misalnya aliran naturalism dan materialism percaya
bahwa kenyataan paling dasar pada prinsipnya sama dengan peristiwa material dan
natural.
Sejak zaman
Ynani kuno sebagian besar filsafat diwarnai oleh pemikiran-pemikiran metafisik,
kendatip cukup banyak juga filsuf yang meragukan dan menolak meetafisika. Para
filsuf yang menolak metafisika beralasan bahwa metafisika tidak mungkin karena
melampaui batas-batas kemampuan indera untuk membuktikan kebenarn-kebenarannya.
Kebenaran0kebanaran yang dikemukakan oleh metafisika terlalu luas dan
spekulatif, sehingga tidak dapat dibuktikan dan diukur kebenarnnya. Dalam
perkembangannya, metafisika kemudian dibagi lagi menjadi tiga sub cabang, yaitu
:
1. Ontology,
mengkaji persoalan-persoalan tentang ada (dan tiada)
2. Kosmologi,
mengkaji persoalan-persoalan tentang alam semesta, asal-usul, dan unsur-unsur
yang membentuk alam semesta
3. Humanologi,
mengkaji persoalan-persoalan tentang hakikat manusia, hubungan antara jiwa dan
tubuh, kebebasan dan keterbatasan manusia.
4. Teologi,
mengkaji persoalan-persoalan tentang Tuhan/agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar