Sejalan
dengan definisi filsafat diatas, dapat diketahui bahwafilsafat mengandung
beberapa ciri atau unsur yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai berikut.
1.
Filsafat sebagai ilmu, yaitu bahwa
filsafat berusaha untuk mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal. Hakikat ini sifatnya sangat dalam dan hanya
dapat dmengerti oleh akal. Untuk mencari pengetahuan hakikat, haruslah
dilakukan dengan atraksi, yaitu suatu perbuatan akal untuk menghilangkan
keadaan, sifat-sifat yang secara kebetulan, sehingga akhirnya muncul substansi
(sifat mutlak).
2.
Filsafat sebgaai cara berpikir,
yaitu cara berpikir yang sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai pada
hakikat sesuatu. Pemikiran yang dilakukan dengan melihat dari berbagai sudut
pandang pemikiran atau dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
3.
Filsafat sebgaai pandangan hidup,
yaitu bahwa filsafat paa hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat diri manusia,
yang berperan sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk tuhan. Filsafat sebagai pandangan hidup dapat
dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari,
juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam
hidupnya. Sikap dan cara hidup tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan
dirinya sendiri secara total (menyeluruh). Pengkajian tentang manusia secara
total dan menyeluruh ini telah melahirkan bermacam-macam filsafat yang dapat
dijadikan pegangan atau pandangan hidup manusia itu sendiri.
Macam-macam
filsafat tersebut, antara lain sebagai berikut.
a.
Filsafat sosial, yang mengkaji
manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
b.
Filsafat biologi, yang meneliti
manusia dengan unsur raga nya
c.
Filsafat antropologi, meneliti
manusia dengan unsur kesatuan jiwa dan raganya.
d.
Filsafat etika, meneliti manusia
dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk.
e.
Filsafat estetika, yang mengkaji
manusia dengan unsur rasanya.
f.
Filsafat agama, mengkaji manusia
dengan unsur kepercayaannya terhadap supranatural, dan lain-lain.
Menurut
Wirodiningrat(1981 : 113), filsafat mempunyai karakteristik sendiri, yaitu
mneyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Menyeluruh artinya bahwa filsafat
mencakup tentang pemikiran dan pengkajian yang luas, sebagai mana objek
filsafat yang dikemukakan diatas, tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari sudut pandang
tertentu. Kajian filsafat dapat dipakai untuk mengetahui hubungan antara ilmu
yang satu dengan ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni, dan tujuan
hidup. Sedangkan mendasar artinya bahwa filsafat adalah suatu kajian yang
mendalam, kajian yang mendetail, yang sampai kepada hasil yang fundamental atau
esensial, sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan
keilmuan. Adapun filsafat memiliki ciri spekulatif, karena hasil pemikiran
filsafat yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil
pemikirannya selalu ditujukan sebagai dasar untuk menghasilkan pengetahuan yang
baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar