Senin, 10 Oktober 2016

Manusia Planet Bumi



A.    Awal kehidupan di planet Bumi

Menurut para pakar geologi, awalnya atmosfer bumi   mengandung karbon dioksida (CO2) dengan konsentrasi yang tinggi. Pada saat itu belum terbentuk lapisan ozon (O3) yang bertindak menyarap radiasi sinar ultraviolet yang berenergi tinggi. Sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu mulai adanya evolusi makhluk hidup yang mempunyai klorofil (zat hijau daun), sehingga memungkinkan terjadinya proses fotosintesis tanaman yang dapat menghasilkan oksigen (O2) melalui bantuan energi foton radiasi matahari. Melalui proses fotokimia dan radiasi matahari gelombang pendek, maka terbentuklah lapisan ozon di stratosfer. Kondisi semacam ini menyebabkan temperatur permukaan bumi turun, sehingga memungkinkan adanya makhluk hidup di permukaan bumi naik di laut maupun di darat. 

Tetapi evolusi tidak berjalan linear, misalnya pada 240 juta tahun yang lalu kepunahan masal menghilangkan organisme laut sekitar 77% sampai 96%, juga pada 60 juta tahun yang lalu terjadi ke[unahan masal. Kepunahan besar ini mengakibatkan hilangnya dominasi hewan melata (reptilia) sehingga memberikan kesempatan pada hewan menyusui untuk berkembang yang  pada akhirnya melahirkan manusia. Meskipun teori evolusi banyak di terima secara luas baik dikalangan ilmiah maupun awam, dari segi agama masih banyak yang mempertanyakan kebenarannya.  

Dari segi ekologi tidak ada jaminan manusia tak dapat punah, apalagi manusia lebih peka dibandingkan tumbuhan, jasad renik dan hewan. Tumbuhan, jasad renik dan hewan dapat hidup tanpa manusia, tetapi sebaliknya manusia tak dapat hidup tanpa tumbuhan. Karena itu kita sebaiknya bersikap bijaksana dan rendah hati terhadap makhluk-makhluk lain dan llingkungan. 

Sampai sekarang baru bumi satu-satunya planet dalam tata surya sebagai penopang kehidupan. Sangat disayangkan akhir-akhir ini bumi mengalami pemanasan global akibat kerusakan lingkungan, meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, dan akibat penipisan lapisan ozon oleh gas buang industri terutama CFC. Jika tidak ada aksi terhadap pemanasan global maka bum akan menjadi “kapal angkasa” yang tidak nyaman untuk kita.

B.     Asal muasal manusia di Bumi

Menurut pandangan islam, asal muasal manusia berasal dari Nabi Adam a.s yang diciptakan dari tanah dan keturunannya dari saripati tanah, seperti firman Allah dalam surah As-Sajdah ayat 7-9 “yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuh-nya) roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati: (tetapi) kamu sedikit kali bersyukur.” 

Allah SWT menciptakan manusia Adam setelah seluruh makhluk dalam alam semesta tercipta serta mengalami dua kali mati dan dua kali hidup. Hidup manusia di dunia hanyalah hanyalah untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah semata, dan pengabdian manusia di dunia ini laksana “senda gurau” yang akan di akhiri dengan kematian yang kedua, untuk kembali dihidupkan kembali di akhirat sebenar-benarnya hidup yang kekal selama-lamanya.

Dari ayat-ayat Al-Qur’an, diperoleh informasi tentang proses penciptaan manusia, sebagai berikut:
1.      Alam Roh
Alam Roh adalah suatu alam yang tidak diberitahukan letaknya dan kondisinya oleh Allah SWT. Pengetahuan manusia tentang roh sangat terbatas. Namun sebagai pegangan bahwa roh itu tidak mati, hidup samoai akhirat nanti.
2.      Alam Arhaam
Alam Arhaam adalah alam kandungan dalam rahim ibu. Keadaan dalam alam arhaam dilukiskan Allah dalam surah Az-Zumar ayat 6
3.      Alam Semesta
Alam Semesta yang dimaksud disini adalah alam dunia. Perlu dipahami bahwa dunia ini tempat berbakti dan pengabdian, tetapi penuh tipu daya, seperti firman Allah dalam surah Al-A’raf ayat 32. 
4.      Alam Barzah
Alam Barzah adalah alam permulaan dari alam akhirat. Alam Barzah itu berada di seberang makam seperti dalam surah Al-Mu’minun ayat 99-100.
5.      Alam Akhirat
Alam Akhirat adalah alam terakhir yang abadi, tidak berkesudahan. Mereka yang kekal di surga akan kekal selamanya dan mereka yang kekal di neraka, juga kekal selamanya. Apa yang diperoleh di akhirat adalah balasan dari apa yang dilakukan orang di dunia.

Adam bersama kaumnya ialah manusia yang dalam sains disebut homo sapiens (manusia berfikir). Kaum Adam yang mempunyai martabat yang tinggi adalah bagi mereka yang beriman dan berilmu. Apa yang dipermasalahkan ilmuwan seperti halnya teori evoklusi lainnya adalah susatu reka-reka yang bukti kebenaran dan tidaknya mustahil diperoleh sekarang. Ilmu manusia relatif dan terbatastetapi yang jelas sains selalu berkembang maju seirama dengan perkembangan teknologi dan peralatan modern yang canggih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar