Senin, 10 Oktober 2016

Dimensi manusia



-   Dimensi Manusia sebagai makhluk individu
Individu sebagai “orang-seorang, sesuatu yang merupakan suatu  keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi, Individu sebagai pribadi   (lysen). Setiap anak dilahirkan telah dikaruniai untuk menjadi berbeda  dari  yang lain, atau menjadi dirinya  sendiri.(MJ.Langeveld). Setiap orang memiliki individualitas.
Manusia sebagai makhluk individu  diartikan sebagai person  atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai  diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara  sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah  menciptakan manusia dalam bentuk yang seindah-indahnya.

2.   Dimensi manusia sebagai makhluk sosial
Setiap anak lahir dikaruniai Setiap manusia adalah  makhluk sosial, yang sulit dipisah dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

3.   Dimensi manusia sebagai makhluk susila
Kesusilaan meliputi etika dan etiket  Kesusilaan berhubungan  erat dengan nilai-nilai. Manusia susila adalah sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai,  menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan. Nilai diproduk secara: otonom, heteronom, dan Keagamaan.

4.   Dimensi keberagaman
Manusia adalah makhluk religious artinya makhluk  yang mengakui ketuhanan. Nilai-nilai agama adalah pedoman  dari Tuhan yang  mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Dicerminkan dalam sikap. Prilaku, pandangan  sehari-hari .

Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia  :
Arah Pengembangannya   diarahkan kepada pengembangan  dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan kebergamaan   secara terpadu.
Pengembangan secara utuh dapat dilihat dari:
    a. Wujud dimensinya antara jasmani dan rohani,  antara keindividualan, kesosialan kesusilaan, dan  keberagamaan ,  Antara aspek koginitif, affektif, dan  psikomotor
    b. Arah Pengembangannya  diarahkan  kepada pengembangan dimensi   keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan  secara terpadu
Pengembangan Tidak utuh Terjadi dalam proses  pengembanan ada unsur dimensi yang yang terabaikan untuk ditangani.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar