A. Aspek-Aspek
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam
memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Kecerdasan emosi adalah
kecerdasan yang dimiliki seseorang yang dapat mengendalikan emosinya, menuntut
diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain
dan menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Aspek-aspek kecerdasan emosi adalah sebagai berikut :
1.
Pengelolaan diri
Mengandung
arti bagaimana seseorang mengelola diri dan perasaan-perasaan yang dialaminya
dan tahan terhadap frustasi.
2.
Kemampuan untuk memotivasi diri
Kemampuan
ini berguna untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk mengatasi setiap
kesulitan yang dialami bahkan untul mekegakan kegagalan yang terjadi.
3.
Empati
Empati ini dibangun dari kesadaran diri dengan
memposisikan diri senada, serasa dengan emosi orang lain akan membantu untuk
memahami perasaan orang lain tersebut.
4.
Keterampilan sosial
Merupakan
keterampilan yang dapat dipelajari seseorang semenjak kecil mengenai pola-pola
berhubungan dengan orang lain.
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi menunjukkan bahwa perkembangan emosi
terutama bagi remaja sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 1960:266).
Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi
perkembangan emosi. Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan berpikir
kritis untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti dan menimbulkan
emosi terarah pada satu objek. Demikian pula kemampuan mengingat dan menghapal
mempengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian remaja menjadi reaktif terhadap
rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan emosi yaitu:
1.
Faktor Psikologis
Faktor
psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor
internal ini akan membantu individu dalam mengelola, mengontrol, mengendalikan
dan mengkoordinasikan keadaan emosi agar termanifestasi dalam perilaku secara
efektif. Peningkatan kecerdasan emosi
secara fisiologis dapat dilakukan dengan puasa. Puasa tidak hanya mengendalikan
dorongan fisiologis manusia, namun juga mampu mengendalikan kekuasaan impuls
emosi. Puasa yang dimaksud salah satunya yaitu puasa sunah Senin Kamis.
2.
Faktor Pelatihan Emosi
Kegiatan
yang dilakukan secara berulang-ulang akan menciptakan kebiasaan, dan kebiasaan
rutin tersebut akan menghasilkan pengalaman yang berujung pada pembentukan
nilai (value). Reaksi emosional apabila
diulang-ulang pun akan berkembang menjadi suatu kebiasaan. Pengendalian diri
tidak muncul begitu saja tanpa dilatih. Melalui puasa sunahSenin
Kamis, dorongan, keinginan, maupun reaksi emosional yang negatif dilatih
agar tidak dilampiaskan begitu saja sehingga mampu menjaga tujuan dari puasa
itu sendiri. Kejernihan hati yang terbentuk melalui puasa sunah Senin Kamis akan menghadirkan suara hati yang jernih sebagai landasan penting
bagi pembangunan kecerdasan emosi.
3.
Faktor Pendidikan
Pendidikan
dapat menjadi salah satu sarana belajar individu untuk mengembangkan kecerdasan
emosi. Individu mulai dikenalkan dengan berbagai bentuk emosi dan bagaimana
mengelolanya melalui pendidikan. Pendidikan
tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar