Logika
menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu
sebagai berikut.
1.
Logika Makna Luas dan Logika Makna
Sempit
Dalam
arti sempit istilah tersebut dipakai searti dengan logika deduktif atau logika
formal, sedangkan dalam arti lebih luas pemakaian mencakup
kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem
penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembagian mengenai
logika itu sendiri.
2.
Logika Deduktif dan Logika Induktif
Logika
deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan
sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut
bentuknya saja.
Logika
induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat boleh
jadi.
3.
Logika Formal dan Logika Material
Logika
formal mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati,
agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika material
mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal
dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari
sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
Logika
formal dinamakan juga logika minor, sedangkan logika material dinamakan logika
mayor. Sekarang yang disebut logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan
kaidah cara berpikir untuk mencapai kebenaran.
4.
Logika Murni dan Logika Terapan
Logika
murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku
umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai
dalam pernyataan dimaksud.
Logika
terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu,
bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa
sehari-hari.
5.
Logika Filsafati dan Logika
Matematik
Logika
filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih
berhubungan sangat erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika
kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika
matematik merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar
dengan menggunakan metode matematik serta bentuk lambang yang khusus dan cermat
untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa
biasa. (The Liang Gie, Suhartoyo Haradjosatoto dan Endang Daruni Asdi, 1980,
hlm. 35-46)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar