Selasa, 13 Desember 2016

Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Islamisasi ilmu pengetahuan bisa dipahami sebagai internalisasi konsep-konsep Islam terhadap ilmu pengetahuan. Artinya, setiap ilmu pengetahuan yang berkembang harus mempunyai nilai-nilai islamnya. Dalam konsep ini, islam menjadi nilai (satu-satunya) bagi ilmu pengetahuan.

 Secara teoritis dan ideologis, Syed M. Naquib al-Attas mendefenisikan islamisasi ilmu pengetahuan sebagai “Pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam) dan dari belengu paham sekuler terhadap pemikiran dan bahasa. Juga pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau jiwanya, sebab manusia dalam wujud fisiknya cenderung lupa terhadap hakikat dirinya yang sebenarnya, dan berbuat tidak adil terhadapnya”.

Menurut al-Attas ini, islamisasi ilmu pengetahuan terkait erat dengan pembebasan manusia dari tujuan-tujuan hidup yang bersifat duniawi semata, dan mendorong manusia untuk melakukan semua aktivitas yang tidak terlepas dari tujuan ukhrowi. Bagi al-Attas, pemisahan dunia dan akhirat dalam semua aktivitas manusia tidak bisa diterima. Karena semua yang kita lakukan di dunia ini akan selalu terkait dengan kehidupan kita di akhirat.                   

Sementara secara praktis dan metodologis, Al-Faruqi menjelaskan islamisasi sebagai usaha untuk memberikan definisi baru, mengatur data-data, memikirkan lagi jalan pemikiran dan menghubungkan data-data, mengevaluasikan kembali kesimpulan-kesimpulan, memproyeksikan kembali tujuan-tujuan-dan melakukan semua itu sedemikian rupa sehingga disiplin-disiplin ini memperkaya wawasan islam dan bermanfaat bagi cause (cita-cita) Islam

Definisi al-Faruqi ini bisa dirinci sebagai berikut.
a.  Mendefenisikan kembali ilmu pengetahuan.
b. Menyusun ulang data-data ilmu pengetahuan.
c. Memikirkan kembali argumentasi dan rasionalisasi data tersebut.
d. Menilai kembali kesimpulan dan tafsiran yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan.
e. Memproyeksikan kembali tujuan-tujuan ilmu pengetahuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar