Menurut arti kata-katanya maka psikologi
sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Yakni dari kata psyche yang berarti:
jiwa, roh, dan logos yang berarti: ilmu. Sebenarnya terjemahan tersebut kurang
tepat, karena bertitik-tolak dari pandangan dualism manusia, yang menganggap
bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian: jasmani dan rohani.
Seolah-olah kalau kita mendengar kata
“ilmu jiwa”, maka terbayang pada kita bahwa yang dipelajari oleh ilmu itu ialah
sesuatu yang tidak kelihatan, yang abstrak, yang berada di dalam diri manusia
atau makhluk hidup yang lain. Segala sesuatu yang kelihatan, yang bersifat
jasmaniah pada diri manusia tidak menjadi persoalan.
Pandangan atau bayangan yang demikian adalah tidak benar,
keliru, psikologi adalah ilmu yang ingin pempelajari manusia. Manusia sebagai
suatu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Manusia sebagai individu.
R.S. Woodworth memberi batasan tentang psikologi sebagai berikut: “Psychology
can be defined as the science of the activities of the individual”.
Filsafat adalah berpikir dan merasa
sedalam-dalamnya terhadap segala sesuatunya, sampai kepada inti persoalan.
Filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu philos dan
Sophia. Philos berarti senang, gemar atau cinta, sedangkan Sophia dapat
diartikan sebagai kebijaksanaan. Dengan begitu filsafat dapat diartikan sebagai
suatu kecintaan kepada kebijaksanaan.
Psikologi
kefilsafatan memberikan pertanyaan-pertanyaan psikologi yang meliputi apakah
yang dimaksud dengan jiwa, nyawa, ego, akal, perasaan, dan kehendak. Pertanyaan tersebut
dapat dijelaskan oleh psikologi sebagai ilmu, namun psikologi kefilsafatan
membantu tingkat kehakikian dari penjelasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar