Jumat, 30 Desember 2016

Model Pendidikan Islam menurut pandangan KH. Ahmad Dahlan




Menurut pandangan KH. Ahmad Dahlan upaya strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari pola berfikir yang statis menuju pada pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan. Pendidikan hendaknya ditempatkan pada skala prioritas utama dalam proses pembangunan umat, hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Samsul Nizar, dalam bukunya filsafat pendidikan Islam. Mereka hendaknya dididik agar cerdas, kritis dan memiliki daya analisis yang tajam dalam menata dinamika kehidupannya pada masa depan. Adapun kunci untuk meningkatkan kemajun umat Islam adalah dengan kembali pada Al-Qur’an dan Hadis yang mengarahkan umat pada pemahaman ajaran Islam secara komfrehensif, dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Adapun upaya untuk mengaktualisasikan gagasan tersebut maka konsep pendidikan Islam menurut KH. Dahlan ini meliputi:

Tujuan pendidikan
Menurut KH. Ahmad Dahlan pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia musim yang berbudi pekerti luhur, yaitu alim dalam agama, luas pandangan, yaitu alim dalam ilmu-ilmu umum dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat, hal ini berarti bahwa pendidikan Islam merupakan upaya pembinaan pribadi muslim sejati yang bertakwa baik sebagai hamba Allah maupun khalifah di muka bumi ini untuk mencapai tujuan ini proses pendidikan Islam hendaknya mengakomodasi berbagai ilmu pengetahuan baik umum maupun agama, untuk mempertajam daya intelektualitas dan memperkokoh spiritalitas peserta didik.

Menurut Ahmad Dahlan upaya ini akan terealisasikan manakala proses pendidikan bersifat integrl yang mampu menghasilkan manusia yang lebih berkualitas. Untuk menciptakan peserta didik yang demikian, maka sumber ilmu pengetahuan Islam hendaknya dijadikan landasan metodologis dalam kurikulum dan bentuk pendidikan yang dilaksanakan.

Tujuan pendidikan tersebu merupakan pembaharuan dari tujuan pendidikan yang sling bertentangan pada saat itu yaitu pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah model Belanda. Disatu pendidikan pesantren hanya bertujuan untuk mencuptakan individu yang Shaleh dan mendalami ilmu agama. Sebaliknya, pendidikan sekolah model Belanda merupakan pendidikan sekunder yang didalamnya tidak diajarkan agma sama sekali. Akibat dealisme pendidikan tersebut lahirlah dua kutub intelegensia: lulusan pesantren yang menguasai agamaa tetapi tidak menguasai ilmu umum da sekolah belanda yang meguasai ilmu umum tetapi tidak menguasai ilmu agama.

Melihat ketimpangan tersebut KH. Ahmad Dahlan berpebdapat bahwa tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh mengusai ilmu agama dan ilmu umum, material dan spiritual dunia dan akhirat. Bagi KH. Ahmad Dahlan kedua hal tersebut (agama-umum-material-spiritual-dunia-akhirat) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Inilah yang menjadi alasan mengapa KH. Ahmad Dahlan mengajarkan pelajaran agama dan ilmu umum sekaligus di madrasah muhammadiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar