Dalam pengertian
yang telah dijelaskan diatas bahwa manusia mempunyai dua komponen yaitu jasmani
dan rohani. Dengan kelengkapan fisik atau jasmani manusia dapat melaksanakan
tugas-tugasnya yang memerlukan dukungan fisik dan dengan kelengkapan rohaninya
ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan dukungan mental. Selanjutnya
untuk memfungsikan kedua unsur tersebut secara baik diperlukan pembinaan dan
bimbingan disinilah pendidikan sangat diperlukan berikut ini komponen tersebut
yaitu sebagai berikut:
1.
Jasmani
Manusia sebagai
pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini bisa diraih
dengan jasmani yang sehat dan kuat sebagaimana firman Allah Dalam QS.
Al-Baqarah: 247 berikut penggalan ayatnya:
Artinya: “Nabi (mereka)
berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. (Qs. Al-Baqarah:247).
Aspek jasmaniah merupakan salah satu pokok untuk
mendapatkan kemajuan dan kebahagiaan dalam kehidupan manusia, kebutuhan jasmani berfungsi sebagai alat atau
sarana untuk mencapai tujuan-tujuan manusia terutama sebagai sarana untuk melaksanakan
kewajiban-kewajibannya.
2.
Rohani
Artinya: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya,
dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud”.(Qs. AL-Hijr:29).
Dalam ayat
tersebut bahwa Allah SWT menyempurnakan proses kejadian manusia dengan meniupkan ruh pada diri manusia maka
ketika ruh telah ditiupkan maka pada saat
itulah manusia dalam bentuk yang sempurna mempunyai sifat dan potensi untuk
mengetahui sesuatu berikut ini beberapa potensi rohani yang dimiliki oleh
manusia yaitu sebagai berikut:
a.
Fitrah
Kata fitrah (fathara)
mempunyai arti belahan, muncul, kejadian dan penciptaan. Maka yang dimaksud
fitrah adalah keadaan semula jadi atau bawaan sejak lahir manusia.
b.
Syahwat
Syahwat berasal dari bahasa arab syahiya-syaha yasyha-syahwatan secara lughawi berarti menyukai dan
menyenangi. Sedangkan pengertian syahwat adalah kecenderungan jiwa terhadap apa
yang dikehendakinya.
c.
Aql
(akal)
Akal yang berasal dari bahasa arab aqala yaitu mengikat atau menahan.
secara umum akal difahami sebagai potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu
pengetahuan. Aqala mengandung arti yaitu mengerti, memahami, berfikir.
Bagi filsafat pendidikan Islam
penentuan sikap dan tanggapan tentang manusia merupakan hal yang amat penting
dan. Sebab manusia merupakan unsur terpenting dalam usaha pendidikan. Tanpa
tanggapan dan sikap yang jelas tentang manusia pendidikan akan merasa raba.
Bahkan pendidikan itu sendiri itu dalam artinya yang paling asas tidak lain
adalah usaha yang dicurahkan untuk menolong manusia menyingkap dan menemukan rahasia alam memupuk bakat
dan dan mengarahkan kecendrungannya demi kebaikan diri dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar