Minggu, 04 Desember 2016

Rasionalisme, Empirisme, dan Kritisisme



1.      Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat d percayai adalah rasio [akal]. Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akalinya yang memenuhi syarat yang dituntun oleh sifat umum dan yang perlu mutlak, yaitu syarat yang dipakai oleh semua pengetahuan ilmiah pengalaman hanya dapat dipakai untuk meneguhkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu atas dasar asas –asas pertama yang pasti. Metode yang diterapkan adalah deduktif. Teladan yang ditemukan adalah ilmu pasti . filsufatnya antara lain rene descartes, B. Spinoza, leibniz.

2.      Empirisme
Aliran ini berpendapat, bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadikan sumber pengetahuan, baik pengalam yang batiniah maupun yang lahiriah.
Akal bukan jadi pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang dipeloreh dari pengalaman. Metode yang diterapkan adalah induksi. Filsuf empirisme antara lain johnLocke, David hume.

3.      Kritisisme
Penyelesaian pertentangan antara rasionalisme dan empirisme hendak diselesaikan oleh Immanuel Kant kritisismenya. Menurutnya I. Kant, peranan budi sangat besar sekali. Hal ini tampak dalam pengetahuan apriorinya, baik yang analitis maupun yang sintetis. Disamping itu, peranan pengalaman (empiris) tampak jelas dalan pengetahuan aposteriorinya.

Dalam kritik atas rasioa Murni, I. Kant membedakan tiga macam pengetahuan.
a)      Pengetahuan analitis: predikat sudah termuat dalam subjek. Predikat diketahuii melalui suatu analitis subjek. Misal, lingkaran itu bulat.
b)     Pengetahuan sintetis aposteriori: predikat dihubungkan dengan seubjek berdasarkan pengalaman indrawi. Misalnya, kalimat’’ Hari inisudah hujan’’, merupakan suatu hasil observasi indrawi’’ sesudah’’ observasi saya,saya bisa menyatakan bahwa S adalah P.
c)      Pengetahuan sintetis apriori:Akal budi dan pengaiaman indrawi dibutuhkan serentak.ilmu pasti, ilmu pesawat, ilmu awal bersipat sitetis apriori. Kalau saya tahu bahwa 10+5=15 memang terjadi sesuatu yang sangat istimewah. [Abbas Hamami, 1982]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar