Dalam rangkaian
menjernihkan istilah, harus disimak perbedaan antara etika dan etike. Kerapkali
dua istilah ini dicampurkan begitu saja,padahal perbedaan diantaranya sangat
hakiki. Namun demikian, kedua istilah itu ada persamaanya.
Persamaan
antara etika dan etike adalah pertama,etika dan etike menyangkut perilaku
manusia istilah- istilah ini hanya dipakai mengenai manusia, Hewan tidak
mengenal etika maupun etiket. Kedua, baik etika maupun etiket mengatur perilaku
manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan
demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.[Bertens,1993, hlm. 9]
Menurut Bertens
[1953, hlm.9-10] ada empat perbedaan sangat
penting antara etika dan etiket, yaitu sebagai berikut.
1.
Etiket menyatakan cara suatu perbuatan
harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin., etiket
menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam suatu kalangan tertentu. Misalnya, jika saya menyerahkan sesuatu kepada
atasan, saya harus menyerahkannya dengan
menggunakan tangan kanan. Dianggap melangar etiket, bila orang menyerahkan
sesuatu dengan tanggan kiri. Akan tetapi, etika tidak terbataspada cara dilakukannya
suatu perbuatan; etika memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika
menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan, ya atau tidak.
Mengambil barang milik orang lain tanpa ijin, tidak pernah diperbolehkan.
‘jangan mencuri’ merupakan suatu norma etika. Apakah orang yang mencuri dengan
tangan kanan terbatas pada cara perbuatan dilakukan, melainkan menyangkut
perbuatan itu sendiri.
2.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan.
Apabila tidak ada orang lain hadir atau tidak saksi mata, maka etiket tidak
berlaku. Misalnya, ada banyak peraturan etiket yang mengatur cara kita makan
dianggap melanggar etiket, bila kita makan sambil berbunyi atau dengan
meletakkan kaki diatas meja, dan sebaliknya. Sebaiknya, etika selalu berlaku
juga kalau tidak ada saksi mata. Etika tidak tergantung pada akhir tindakannya
orang lain. Larangan untuk mencuri selalu berlaku, entah ada orang lain hadir
atau tidak.
3.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap
tidak sopan dalam suatu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan
lain. Contoh yang jelas adalah makan dengan tangan, disuatu daerah tertentu
mungkin masih dianggap sopan, namun di
jawa makan yang sopan harus pakai
sendok. Lain hanya ‘membunuh’ merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa
ditawar-tawar atau mudah diberi ‘dispensasi’.
4.
Jika kita berbicara tentang etiket,
kita hanya memandang manusia dari segi lahirnya saja, sedangkan etika
menyangkut manusia dari segi dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar