Tuhan adalah sesuatu yang
terdapat dalam pikiran (mind)
manusia. Dalam stuktur manusia, hati merupakan kamar
kecil yang terdapat di dalamnya yaitu hati nurani atau suara hati atau disebut
dengan bashirah merupakan satu titik
kecil atau kotak kecil yang tersembunyi secara kuat dan rapih di dalam hati,
hati nurani merupakan hot line
manusia dengan Tuhan atau yang menghubungkan manusia dengan tuhan atau disebut dengan (god spot), titik Tuhan disinilah Tuhan hadir disetiap manusia. Menurut Ibn Qayyim
Al-Jauzy, bashirah adalah cahaya yang ditempatkan Allah di dalam hati manusia. Pencipta memang tidak sama dengan yang dicipta.
Khalik tidak sama dengan makhluk. Ia adalah Zat Yang Wajib Adanya ( zat Wajibul
Wujud). Bagaimana jenis dan bentuknya bukanlah jangkauan akal manusia, karena
itu kita dilarang memikirkan Zat Tuhan. Pikirkanlah ciptaan-Nya, janganlah
pikirkan zat-Nya. Dengan melihat ciptaan yang begitu menakjubkan, kita percaya
bahwa yang mencipta tentulah lebih Agung.
Allah SWT merupakan sang pencipta
manusia dan alam semesta yang disebut dengan khalik (sang pencipta) namun sering disebut juga dengan Al-Rabb, Rabb al-Alamin, Rabb kulli syai’. Berdasarkan kata dasar dari Rabb
yaitu memperbaiki, mengurus, mengatur dan juga mendidik. Rabb biasa
diterjemahkan dengan Tuhan yang mengandung pengertian sebagai Tarbiyah (yang menumbuhkembangkan
sesuatu secara bertahap dan berangsur-angsur sampai sempurna), juga sebagai murabbi (yang mendidik). Dengan demikian
sebagai al-rabb, atau rabb al-alamin, Allah adalah yang
mengurus, mengatur, memperbaiki proses penciptaan alam semesta.
Allah dalam artian menumbuh kembangkan
merupakan fungsi rububiyah yang biasa dipahami sebagai fungsi kependidikan.
Jadi proses penciptaan alam semesta dan manusia merupakan hakikat perwujudan
atau realisasi dari fungsi rububiyah (kependidikan).
Sebagaimana dalam Firman Allah yang
merupakan wahyu yang pertama yang di terima oleh Rasulullah SAW yaitu sebagai
berikut:
Artinya: “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia siapa yang tidak
diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5).
Dalam Ayat diatas Allah merupakan
seorang pendidik yang memberi pengajaran dari ciptaan-Nya, karena Allah SWT menginginkan
manusia menjadi baik dan bahagia hidup di dunia dan di akhirat karena
itulah manusia harus mempunyai bekal pengetahuan agar mengetahui apa yang belum
diketahuinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar